Tepat pada tanggal 2 Oktober 2016 adalah petemuan
kali keempat anggota pramuda FLP Cabang Bogor. Seperti
minggu-minggu sebelumnya, acara dimulai tepat pada pukul 08.30 di gedung Common
Class Room S2 Agribisnis Kampus IPB Dramaga Bogor. Acara tersebut dihadiri oleh
18 orang peserta. Yang kemudian acara dibuka dengan pembacaan Al Quran oleh
salah satu anggota bernama Amrul.
Sesaat sebelum masuk ke materi, anggota pramuda dibagi menjadi
beberapa kelompok dan diberi kesempatan untuk berdiskusi perihal penulisan
puisi yang dibuat dipertemuan minggu sebelumnya. Namun pada kesempatan itu
narasumber berhalangan datang tepat waktu. Sehingga Bang Syaiha selaku ketua
umum FLP Bogor itu langsung mengabil alih pertemuan tersebut. Dalam kesempatan
itu beliau mengatakan “cerpen itu ibarat lari jarak jauh, tidak butuh energi
yang tinggi. Dan jika ingin menjadi seorang penulis yang baik maka harus
sering-sering menulis. Semua kejadian yang kita alami bisa dijadikan cerpen
maupun novel, namun kita harus lebih peka”.
Ibu Sri Widiyastuti datang tepat pukul 10.30. Beliau adalah
seorang penulis cerpen anak dan bertugas sebagai Humas FLP pusat. Sebelum
memasuki materi, ibu yang akrab disapa Tuti itu menyampaikan bahwa menulis itu
menebar misi. Yaitu menyebarkan kebaikan melalui tulisan. Beliau berpesan bahwa
kunci utama untuk menjadi seorang penulis ada lima yaitu “menulis, menulis,
menulis, menulis, dan menulis”, ujaranya. Beliau juga menjelaskan meski cerpen
hanya karya fiksi, namun harus tetap berpegang pada logika yang benar.
Selanjutnya Ibu Sri juga menyampaikan untuk membuat sebuah cerpen
baiknya menentukan tema terlebih dahulu dan memikirkan pesan yang akan
disampaikan. Selain itu penulisan cerpen harus tetap memperhatikan unsur-unsur
intrinsik dan ektrinsik. Setelah penjelasan materi selesai, acara dilanjutkann dengan
sesi tanya jawab dan pemberian tugas repoetase dan cerpen bertema bebas.